Senin, 29 Oktober 2018

PERKEMBANGAN PASAR TEH INDONESIA DI PASAR DOMESTIK DAN PASAR INTERNASIONAL


Walaupun  pengusahaan  teh    di  Indonesia semakin  meluas,  dari  mulai  Sumatera  Utara sampai ke Jawa Timur, namun perkebunan teh di Indonesia dewasa ini berada dalam kondisi yang menurun (decline). Perkembangan areal tanaman teh di Indonesia terus menurun sejak tahun 2002, sehingga pada  tahun 2009 hanya  tersisa seluas 126 251 Ha dengan konsentrasi terbesar di Jawa Barat,  yaitu  seluas  97  138  hektar  (77%);  diikuti Jawa Tengah (8%) dan Sumatera Utara (4%).
Dari bentuk dan sifat pengusahannya, perkebunan teh di Indonesia sebagian besar berupa Perkebunan Rakyat (46%), sisanya berupa Perkebunan Besar Negara  (30%)  dan  Perkebunan  Besar  Swasta (24%). Perkebunan  teh  yang  diusahakan  dalam bentuk  Perkebunan  Besar  Negara/PTPN misalnya,  Perkebunan  Teh  Gunung  Mas, Goalpara dan Malabar di Jawa Barat. Sedangkan yang  diusahakan  dalam  bentuk  Perkebunan Besar Swasta misalnya Perkebunan Teh Tambi, Pagilaran  dan  Kemuning  di  Jawa  Tengah). Produksi  teh di  Indonesia secara umum dibedakan menjadi dua macam, yaitu teh hijau dan teh hitam.
Teh  hijau  adalah  teh  yang  proses  produksinya tidak melalui  proses  fermentasi,  sedangkan  teh hitam adalah teh yang dalam proses produksinya melalui proses  fermentasi.Agroindustri  teh  di  Indonesia  telah  dimulai sejak  abad  ke  18  dan  komoditas  teh  pernah tercatat  sebagai  penghasil  devisa  negara  yang cukup  penting  dalam  perekonomian  nasional. Akan  tetapi, sejalan dengan merosotnya  luas areal tanaman,  produksi  teh  Indonesia  juga  terus mengalami  penurunan.  Jika  pada tahun  2008 masih sebesar 137 499  ton, pada  tahun 2009  turun menjadi 136 481 ton dan pada tahun 2010 hanya 129 200  ton.
Sebagai  penghasil  devisa  negara,  pada  tahun 2008  tercatat nilai ekspor  teh olahan sebesar US $ 162,8  juta,  tahun 2009 sebesar US $ 174,4  juta, dan tahun 2010 mencapai   US $ 184,9 juta   atau meningkat 6% dari  tahun 2009. Sebagian besar (70%) teh Indonesia diekspor ehingga Indonesia tercatat  menjadi  urutan  keenam  eksportir  teh dunia  setelah  Kenya,  Sri  Lanka,  India  dan Vietnam.  Negara  tujuan  ekspor  teh  Indonesia adalah  Jepang,  Korea  Selatan, Amerika  Serikat dan negara-negara Eropa.
Kondisi dan perkembangan agroindustri  teh Indonesia  sendiri  dalam  periode  2007  –  2010, secara  umum  mengalami  peningkatan,  baik jumlah perusahaan, produksi dan nilai produksi, kapasitas  izin, utilisasi maupun nilai  investasi serta tenaga  kerja  yang  diserap.  Namun  demikian, peningkatan  tersebut  relatif  kecil  sehingga  tidak mampu  memberikan  sumbangan  berarti  dalam perekonomian nasional.
Menurunnya  agroindustri  teh  Indonesia dewasa ini terjadi karena belum dapat diatasinya masalah-masalah  yang  dihadapi  oleh  teh Indonesia,  seperti:  rendahnya  produktivitas tanaman karena dominannya tanaman teh rakyat yang  belum  menggunakan  benih  unggul, terbatasnya  penguasaan  teknologi  pengolahan produk  dan  belum  mampunya  petani  mengikuti teknologi anjuran   sebagaimana  direkomendasikan   (Good Agriculture Practice/GAP; Good Manufacture Process/GMP) serta  standar  kualitas  produk  sebagaimana disyaratkan oleh ISO.
Upaya untuk meningkatkan kembali peran  teh, baik di pasar domestik maupun di  pasar  internasional,  mengharuskan  untuk menyelesaikan masalah-masalah  tersebut di atas. Disamping itu, tidak kalah pentingnya adalah menyediakan  iklim  usaha  yang  kondusif  agar pelaku  usaha  teh  nasional  (baik  PR,  PTPN maupun PBS) dapat melakukan inovasi teknologi dan diversifikasi produk.
Dengan demikian, para pelaku  usaha  teh  nasional  akan  mampu menghasilkan  produk  teh  dalam  jumlah  dan kualitas  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  pasar, baik pasar domestik maupun internasional.
Daftar Pustaka

Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global


PEMASARAN
Dasar dari keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan disiplin pemasaran. Pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan.
a.      Konsep Pemasaran
Konsep baru pemasaran dan Empat ”P” . Product, Price, Place, and Promotion.
b.      Konsep Strategis Pemasaran
Konsep strategis pemasaran merupakan suatu perkembangan yang besar dalam sejarah pemikiran pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas.
c.       Tiga Prinsip Pemasaran
Inti dari pemasaran dapat diringkas dalam 3 prinsip dasar :
1.         Mengidentifikasikan tujuan dan tugas pemasaran.
2.         Kenyataan persaingan dari pemasaran.
3.         Berbargai cara utama untuk mencapai 2 prinsip utama
d.      Tahap-Tahap dari Pemasaran Domestik Ke Pemasaran Global/Transnasional
1.      Pemasaran Domestik
Pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran domestik. Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat dengan peluang yang jauh lebih aman.
2.      Pemasaran Ekspor
Adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri. Pemasar ekspor menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalan negeri untuk memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalahmenafaatkan produk dan pengalaman dalam negeri.
3.      Pemasaran Internasional
Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.
4.      Pemasaran Multinasional
Organisai pemasaran internasional mulai dengan menfokuskan pada memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan.
5.      Pemasaran Global / Transnasional
Menfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global dan pada melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.

STRATEGI MEMASUKI  PASAR GLOBAL
a)      Melakukan Ekspor-Impor
b)      Membuka kantor perwakilan atau cabang
Pembentukan sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya disebut sebagai Greenfield Venture atau usaha ladang-hijau. Tindakan ini merupakan sebuah proses yang kompleks dan berpotensi akan memakan biaya besar, tetapi strategi ini memiliki keunggulan karena memiliki kontrol maksimum kepada perusahaan sehingga jika berhasil berpotensi memberikan laba di atas rata-rata. Hal ini secara khusus benar untuk perusahaan yang memiliki kapabilitas tidak berwujud .
c)      Mengeluarkan lisensi asing/kontrak manufaktur dan alih teknologi
Perusahaan pemberi Lisensi  (Licensor) membuat persetujuan dengan menerima Lisensi (Licensee) bahwa Licensee memperoleh Hak untuk menggunakan Proses / Teknologi Produksi, Merk Dagang, Paten dsb,  dengan membayar Fee / Royalty kepada Licensor . Licensor dalam hal ini memperoleh manfaat , yaitu dapat memasuki pasar Asing dengan Risiko Rendah. Contoh : DISNEYLAND  mengeluarkan Lisensi untuk memproduksi dan memasarkan produknya : - Donald Bebek, Mickeymouse. 
d)     Melakukan Franchising
Yaitu bentuk kerjasama tertulis antara pihak Franchisor dan Franchise diberi hak untuk mendistribusikan Produk atau Jasa tertentu dalam periode dan Wilayah tertentu serta cara-cara  yang ditentukan oleh Franchisor. Contoh :  MC. Donald, KFC.
e)      Membuka Usaha Patungan atau Joint Venture
Investor luar negeri dapat bergabung investor lkal untuk membentuk usaha patungan dimana mereka membagi kepemilikan dan control. Perusahaan luar neheri mungkin kekurangan sumber daya finansial atau manajerial atau manajerial untuk menjalankan usahanya.
f)       Melakukan Akuisisi Perusahaan Lain
Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.
Keuntungan akuisisi diantaranya adalah :
1)      Akuisisi dapat menyediakan akses cepat ke sebuah pasar yang baru.
2)      kuisisi dapat memberikan jalan untuk ekspansi internasional
Kelemahan dari akuisisi adalah :
1)      Pendanaan yang mahal sehingga seringkali diperlukan pendanaan melalui utang.
2)      Negosiasi internasional untuk akuisis dapat menjadi kompleks karena dihadapkan pada syarat-syarat hukum dan perundang- undangan di negara tuan rumah dan perusahaan sasaran dan mendapatkan informasi yang tepat untuk menegosiasikan perjanjian

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT BISNIS INTERNASIONAL
A.    Kekuatan Yang Mendorong
ü  Perbedaan Sumber Daya Alam.
Karena beberapa hal sumber daya alam memiliki setiap negara berbeda-beda yang jarang suatu negara memiliki sumber daya alam yang lengkap dalam memenuhi kebutuhannya, maka dari itu perdagangan internasional digunakan untuk pertukaran pemenuhan kebutuhan. Contohnya Indonesia yang banyak mengekspor tekstil ke Amerika Serikat karena sumber daya alam indonesia yang harganya juga terbilang murah. Sebaliknya Amerika Serikat mengimpor mobil ke indonesia karena amerika serikat dapat memproduksi mobil dengan harga murah.
ü  Selera
Selera merupakan faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional. Contohnya indonesia yang menyukai apel australia. hal ini dapat terjadi karena masyarakat indonesia lebih menyukai apel australia, padahal di indonesia juga memiliki buah apel yang berada di malang dan tempat lainnya, namun masyarakat indonesia lebih menyukai apel australia. 
ü  Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi)
Penghematan biaya produksi memungkinkan terjadinya perdagangan internasional akibat dari harga yang murah suatu barang negara lain karena negara lain memproduksi dalam jumlah besar yang dapat diturunkan karna biasanya produksi dalam jumlah besar akan lebih murah. Sebenarnya indonesia mampu memproduksi barang yang canggih namun karena industri lokal yang belum mampu berkembang yang membuat biayanya menjadi mahal.
ü  Perbedaan Tekonologi
Beberapa negara yang memiliki teknologi maju yang sebagian besar pula negara belum mampu menerapkan teknologi maju. Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi sederhana. Contohnya indonesia mengimpor mobil dari jepang karena jepang memiliki teknologi pembuatan mobil yang maju.
B.     Kekuatan Yang Menghambat
ü  Tidak Amannya Suatu Negara
Amannya suatu negara merupakan pertimbangan terjadinya perdagangan internasional . Jika negara memiliki kondisi yang aman maka para pedagang akan mendekat namun jika tidak maka pedagang akan beralih ke negara yang lebih aman. Faktor keamanan yang memengaruhi para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional.
ü  Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah
Beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
ü  Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam  menentukan harga valuta asing. Kesulitan dari hal tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan. 

Daftar Pustaka