Kamis, 24 Januari 2019

Langkah – langkah awal berbisnis:


1.      Tentukan Jenis Usaha Anda
Buka usaha apa ya? Mungkin pertanyaan ini muncul di benak Anda. Sebelum memutuskan untuk merintis usaha sendiri, penting bagi Anda untuk menentukan jenis usaha dan membaca peluang bisnis saat ini yang memiliki prospek cerah.
Selain itu, sebaiknya jenis usaha tersebut harus sesuai dengan minat dan keahlian Anda. Percuma menjalankan sebuah usaha tetapi Anda tidak menyenanginya. Anda akan setengah hati dalam mengembangkan usaha tersebut. Malahan, Anda bisa menyerah ditengah jalan ketika merasa bisnis Anda tidak sesuai yang diharapkan.
Coba Anda pikirkan terlebih dahulu sebelum memulai sebuah usaha. Tulis dalam buku catatan tentang minat, keahlian, bakat, dan hobi Anda. Disamping itu Anda bisa menulis beberapa jenis usaha yang ingin Anda rintis.
2.      Segera Lakukan Survei
Setelah Anda menentukan jenis usaha yang akan Anda geluti, langkah selanjutnya adalah melakukan survei di lapangan. Kenapa harus melakukan survei? Hal ini penting bagi Anda untuk mengetahui seberapa besar peluang usaha Anda tersebut. Apakah memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi atau tidak.
Apa saja yang harus Anda survei?
ü  Tingkat Persaingan
Survei dilapangan bermanfaat untuk melihat tingkat persaingan usaha yang sejenis dengan usaha Anda. Seberapa banyak orang yang telah menjalani usaha tersebut.
Disamping itu, Anda harus mencari informasi bagaimana kualitas dan ciri khas produk, prosedur pelayanan dan harga yang mereka tawarkan. Dengan begitu, Anda akan memiliki strategi untuk bersaing dengan para pengusaha yang sejenis.
ü  Lokasi yang Strategis
Survei tempat atau lokasi juga perlu Anda lakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dimana kira-kira lokasi yang sesuai dengan bisnis Anda.
Sebagai contoh, Anda ingin membuka tempat foto kopi dan penjilitan buku. Pastinya kurang efektif jika Anda membuka usaha tersebut di komplek perumahan Anda. Lokasi yang tepat untuk usaha tersebut adalah didaerah yang banyak terdapat tempat perkantoran dan sekolah.

ü  Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen juga perlu Anda perhatikan. Sebisa mungkin jenis usaha Anda memiliki banyak peminat dan daya beli yang tinggi dari konsumen.
Sebagus apapun usaha yang Anda jalankan, jika daya beli konsumen rendah akan berpengaruh terhadap bisnis Anda. Sama halnya dengan minat konsumen, jika hanya segelintir orang yang membeli produk yang Anda tawarkan, maka Anda harus siap-siap gulung tikar.
3.      Menyiapkan Modal
Merintis usaha sendiri dari nol bukan berarti nol modal. Anda tetap membutuhkan modal untuk mengawali usaha Anda. Berapa modal yang Anda butuhkan? Tergantung usaha yang ingin Anda buka.
Pada umumnya, usaha dengan modal kecil maupun besar hampir sama peraturannya. Anda harus tahu berapa modal yang dianggarkan untuk memulai usaha tersebut.
Disamping itu, jangan habiskan seluruh modal untuk kebutuhan usaha yang akan Anda jalankan. Minimal sisihkan 40% modal sebagai dana cadangan. Hal ini untuk mengantisipasi jika usaha Anda mengalami kegagalan. Anda bisa menggunakan sisa dana tersebut untuk membangun kembali atau mengganti usaha Anda.
Bagaimana cara mendapatkan modal usaha? Anda bisa mendapatkannya dari investor, pinjaman bank atau modal sendiri. Untuk membuka usaha dengan modal kecil, sebisa mungkin Anda menggunakan modal sendiri terlebih dahulu.
4.      Perencanaan yang Matang
Merintis usaha sendiri dengan modal kecil bukan berarti asal-asalan. Anda butuh persiapan dan perencanaan yang matang dalam memulai usaha Anda. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya kegagalan dalam sebuah usaha.
Perlu Anda ketahui, hampir semua kegagalan pelaku bisnis terjadi akibat kurangnya persiapan dan perencanaan yang baik dalam mengelola bisnis mereka. Jika sudah demikian, keuntungan tidak bisa di raup, modal pun habis.
Bagaimana cara melakukan perencanaan yang matang? Pak Kusnendi,Drs. M.S. mengungkapkan bahwa perencanaan usaha mencakup penentuan visi, misi, strategi bisnis, tujuan, kebijakan, prosedur dan aturan serta anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah usaha atau bisnis tertentu.


5.      Definisikan Keunikan Produk Anda
Dalam menjalani suatu usaha, Anda harus bersaing dengan banyak pengusaha lain yang sejenis dengan usaha Anda. Anda bisa melihat beberapa diantara mereka yang berhasil menarik begitu banyak konsumen.
Apa rahasianya? Tentunya mereka memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh usaha sejenis ditempat lain. Oleh sebab itu, definisikan keunikan produk yang akan Anda tawarkan pada konsumen.
Selama ini, produk yang laku keras di pasaran pasti memiliki keunikan tersendiri. Seperti kisah sukses bakso ojo lali mas triman yang tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya. Sang pemilik, Haji Mudo Sartono selalu menjaga kualitas bakso melalui resep serta bahan baku terbaik sehingga terkesan unik dibanding yang lain.
Untuk itu, berkreasilah dalam membuat produk Anda. Misalnya Anda membuka usaha toko roti. Selain menjaga kualitas makanan, Anda bisa menggabungkan dengan tampilan bentuk roti yang unik. Misalnya dengan bentuk gambar kartun yang sedang trend saat ini. Berkreasi dengan produk yang Anda jual akan semakin menarik perhatian konsumen.
6.      Pengelolaan Keuangan yang Baik
Pernahkah Anda melihat seorang pedagang warung bakso yang memiliki beberapa cabang di satu kota? Jika ya, mungkin Anda berfikir bahwa orang tersebut memiliki modal yang besar. Perkiraan Anda mungkin benar namun bisa saja salah.
Mengapa? Seseorang yang telah membuka cabang karena usahanya telah memiliki prospek cerah. Mereka memiliki manajemen yang baik serta mampu menjaring banyak konsumen.
Bagaimana caranya? Cukup sederhana. Meskipun modal Anda kecil, merintis usaha sendiri dari nol perlu pemahaman pengelolaan keuangan yang baik. Anda harus bisa memisahkan uang untuk bisnis dan uang pribadi. Sehingga Anda bisa fokus dalam mengembangkan bisnis Anda.
Sebagai contoh, Anda membuka warung bakso dengan modal Rp 20 juta. Saat usaha Anda sudah berjalan, segera tentukan target. Usahakan Anda bisa mendapat keuntungan Rp 3 – 5 juta per bulan setelah dipotong biaya operasional, gaji karyawan dan pengeluaran lainnya. Jika Anda konsisten, maka dalam waktu 2-3 tahun kedepan, Anda bisa membuka cabang baru untuk usaha warung bakso Anda.

Daftar Pustaka
https://www.matahidup.com/10-langkah-merintis-usaha-sendiri-dari-nol/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar